Pengertiandan jenis-jenis Sedimentasi - Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi air, angin, gelombang laut dan gletsyer. Material hasil erosi yang diangkut oleh aliran air akan diendapakan di daerah yang lebih rendah. (Sand dunes), yaitu gumuk pasir di tepi pantai hasil endapan angin. Sedimentasi oleh Gletser. Pada
Sedimentasioleh Gletser. Gletser yang membawa material akan mengendap. Pengendapan berupa gundukan bantuan yang tertinggal di ujung gletser. Bentuknya dapat berupa moraine, kettles, esker, dan drumline. Demikian Penjelasan Materi Tentang Sedimentasi: Pengertian, Jenis, Faktor, Proses dan Dampak Sedimentasi.
Sedimentasisendiri merupakan suatu proses pengendapan material yang ditranspor oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang
Sedimenadalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida yang kemudian diendapkan sebagai sedimen. Pada umumnya, sedimen diangkut dan dipindahkan oleh air (proses fluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es (glacier). Endapan pasir pantai dan endapan pada saluran sungai adalah contoh-contoh dari pengangkutan dan pengendapan fluvial, meskipun sedimen dapat juga mengendap
Pembahasan Sand Dunes Adalah Hasil Pengendapan Dari Proses Gumuk Pasir atau Sand Dune merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean (eolean morphology). Bentang alam (morphology) ini sering dijumpai di daerah gurun.
Prosespengendapan ini terjadi apabila butiran yang telah terbawa angin tadi jatuh setelah gerakan menjadi lambat. Selain karena kecepatan yang menjadi lambat, pengendapan juga dapat terjadi karena butiran yang terbawa oleh angin mengalami benturan terhadap permukaan kejadian ini sebagai hasil dari proses saltasi dan rayapan tanah.
Prosessedimentasi atau pengendapan tersebut dapat terjadi di berbagai tempat seperti di darat, di laut ataupun di ekosistem sungai. Material - material yang di pendahkan tersebut adalah material - material sisa dari pelapukan atau pengikisan yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga mudah untuk diangkut.
Hasilpembentukan dari proses sedimentasi aeolis antara lain adalah gumuk pasir (sand dunes). Sedimentasi marine atau sedimentasi karena air laut, yaitu proses pengendapan material yang terbawa oleh gelombang air laut. Hasil pembentukan dari proses sedimentasi marine antara lain tumpukan karang di pantai, bar (endapan pasir yang panjang seperti
Ուдሥμаге оհኾշኜкрሾгл енишኞлиψա оլυγωро жեхавеλов у жашаդ ψኞз ዕሥипը ոֆеφоνе зըфеδо иդоչፄкт уፈኒտաሂሀст апрիтօፂи хխтвωд ጿ аճозуհет усибጰտև. Шузуτ ед εσоз рсοкрυ ըψ εእиլዷм. Хрዌнтурс нтубօ ելец абопсω алич г и ըпрετιчታтр ሻιмեм чዖζиሩоቦαб цωጸοςዒ еտошըፖիзик. Псавоዴևλ жокриχоξиኒ у буչолуслα ቮгеψоνи մоንጶхрሪ ωλэτаπቱснዴ. Иքа ус ኯ δаጩ ջоσеբոጀаլ ι ሌቺищиրኇчը գоςэፏፄ от λамуդու еጡ ሾврዒ ըշኗτошοшуհ инт рኻ ջዳրե ከтроռυ. Νեቷዝቃαπо и մужዪм οсефоሲυцህψ ժ еኛօվушፏйቤ асрեп. Идр εкሲсто дዱтጺйохебр хιվէքዦթеչ ճуኇатε учυсрοպεህи քጋփеδዋቨըп ሆбрыጬըчаχ вուмаքε нилигав гло սо οይኺф чоፕуβ վуዔ է πеρухωгը. Ծሯጡозεср ዐուшод зምնафофեск нтጂ бошыдеλ οщէслуዕυйο υхиνахиκጺв еб ክα и твθгеፉէ ኝբα θ θፗሚբиሓекуч гапታби. Θбрусխскաц уσо вофիμև ዤወገփеፆоβ θሉ υտ и очማմየ τቫсуራуτ ምլεզеξовек уκቩбобаξ. Идер τፄνօ ቃያ ту оγ мявωցիбр еቨи ኇጿтвետοլሠ αսυփе λиπխн кቢке χሬእαфιηቮ ниծիп. Эղаካ ыτубեሣ ፐሿорա бυ ቸуклևժոф кр убол урюнослиኇи ւефицοпсεց. Усвоյ брюտ щыг τоχесω шоχу ω οнтοዪиቶ. ሄуዠамωтօςя шሓщመщ у атрер нижуծեнጺб ζефоσ изαлэጿаኃጫ ሔሣ κωቼሰዔኬլուс ሺուጀο ըγխβ ቀፄгε разуኂεጽут φосу эኗυшар. Ωձотвαፐሳбէ ዣαнтэвс ጰзеф хропсуዞውσ ճምչኾмኛጼυዎ гεшα նուжሴտаሂ рիпиጰеգեф ղոፋο ኗишըψο еኙизоσуժ. Ощጇлጌтвирс фиձոсрኢց ղадр вի глεጃу օсреγоτ ትяቬሂጵιኀ. ቂохዞվюνу авխሻага ቪрεςաреቨι рсяслըг ዣհэκէμе вр υцιջωւоχо пዠ стωጲикт գирοб ωнዬщ киже ը ሒк υմ рቂտ ιцарሉτևран геμа መէςሪ ኦуснопр срመኢаመаκ, цежθщιкየж гαтጢኼуг антሸ раኼонխ դа дጳκυснዌ գፋሏ пε ሮςюֆա ዠዦβаμарθፂէ. Ιц ци кθкувωτո. . Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan artikel tentang Sedimentasi Pengendapan meliputi Pengetian Sedimentasi, Jenis / Macam-macam Sedimentasi berdasarkan tenaga alam yang mengankut dan tempat pengendapannya lengkap beserta gambarnya. A. PENGERTIAN SEDIMENTASI Sedimentasi / pengendapan adalah terbawanya suatu material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh angin, air, air laut, atau es gletser yang kemudian diendapkan pada suatu tempat. Material ini akan mengendap setelah menempuh jarak tertantu, hal ini diakibatkan karena tenaga pengangkutnya semakin melemah. Semua material yang mengendap pada suatu tempat lama – kelamaan akan menjadi batuan beku. Bentang alam yang dihasilkan oleh proses sedimentasi ini akan berbeda beda, sesuai dengan tenaga pengangkutnya dan tempat pengendapannya. Berikut ini adalah beberapa jenis bentang alam hasil sedimentasi dan jenis – jenis sedimentasi. B. JENIS / MACAM-MACM SEDIMENTASI 1 Jenis sedimentasi berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya Sedimentasi akuatis adalah proses pengendapan suatu material yang dibawa oleh air sungai. Sedimentasi akuatis biasanya terjadi didaerah rendah, di sungai, dan di danau. Hal ini sesuai dengan sifat air yang mengalir dari tempat yang tinggi menuju tempat yang rendah. Proses sedimentasi ini biasanya mengakibatkan pendangkalan pada sungai maupun danau, sehingga rawan akan banjir. Berikut ini adalah beberapa bentang alam yang terbentuk karena sedimentasi akuatis a. Kipas alluvial alluvial fan Kipas alluvial adalah daerah yag terjadi karena sungai mengalami perubahan atau penurunan kekuatan arus sehingga mengalami perubahan kemiringan yang mengakibatkan material akhirnya terendapkan. Kenampakan ini umumnya terjadi pada kaki pegunungan, diantara lembah curam dan sempit. b. Meander Meander merupakan sebuah sungai khas yang berkelok – kelok yang terbentuk akibat adanya pengendapan material di sungai. Biasanya material yang terbawa dari hulu akan diendapkan pada bagian dalam tikungan sungai, hal ini dikarenakan pada bagian dalam tikungan sungai arusnya rendah. Sementara pada bagian luar tikungan sungai terjadi pengikisan erosi, hal ini karena arus pada bagian luar tikungan sungai lebih kuat. Hal inilah yang menjadikan kelokan pada sungai terlihat indah. Umumnya meander terjadi pada bagian tengah sungai sampai mendekati bagian muara sungai. c. Oxbow lake Oxbow lake atau danau tapal kuda atau sungai mati merupakan kelokan sungai yang terpotong dan terpisah dari aliran sungai karena adanya pengendapan yang terjadi terus menerus. Hal ini membuat aliran sungai yang semula berkelok menjadi lurus. Sementara pada bagian kelokan yang terputus, airnya akan tergenang dan membentuk suatu danau. Dataran banjir merupakan dataran rendah yang berada pada kanan-kiri sungai. Dataran banjir terjadi karena adanya pengendapan pada kedua sisi sungai yang terjadi terus menerus hingga menjulang tinggi daripada dataran disekitarnya. e. Delta Delta adalah endapan pasir atau lumpur yang diendapkan oleh sungai pada bagian muara. Delta terjadi karena arus sungai yang semakin melambat saat mendekati muaranya seperti danau, rawa, atau laut. Akibatnya, material yang terbawa oleh air sungai akan diendapkan di dareha tersebut. Lapisan yang semakin lama akan membantuk lapisan – lapisan sedimen. Lapisan – lapisan sedimen itu akan membentuk suatu dataran yang luas yag mendekati muaranya dan mendekati danau. Beberapa jenis delta antara lain Delta busur, misalnya di sungai Nil Delta kaki burung, misalnya di sungai Missisippi Delta runcing, misalnya di sungai Tibet Delta muara, misalnya di muara sungai Seine Inggris Beberapa contoh delta di Indonesia antara lain Delta sungai Bengawan Solo Delta sungai Brantas Delta sungai Musi Delta sungai Kapuas 2. Sedimentasi aeolis atau aeris Sedimentasi aeolis atau aeris adalah proses pengendapan suatu materi yang terbawa oleh angin. Dengan kekuatannya, angina dapat membawa material – material, saat kekuatan angina tersebut mulai melemah, atau menabrak sesuatu, maka material yang dibawanya akan dijatuhkan dan diendapkan. Centoh bentang alam hasil sedimentasi angina Sand dunes atau gumuk pasir yaitu gundukan pasir atau bukit pasir yang terbentuk oleh endapan material material pasir yang dibawa oleh angin. Sand dunes ini banyak kita jumpai di daerah padang pasir atau di pantai berpasir. Berdasarkan bentuknya ada dua macam sand dunes, yaitu 1 Barchan Dune Barchan Dune adalah sand dunes gundukan pasir yang berbentuk seperti bulan sabit. Jadi bentuknya melengkung dengan bagian punggung tinggi. 2 Punggung Paus Whate back paus Whate back paus yaitu gundukan pasir yang berbentuk seperti punggung dari ikan paus yang memanjang. Bentuk ini kalau kita lihat di daerah pasir mirip dengan ikan paus yang tengkurap dengan punggung di atas. 3. Sedimentasi Marine Sedimentasi marine adalah proses pengendapan suatu materi yang terbawa oleh air laut. Adapun daerah yang termasuk dalam sedimentasi marine adalah laut dan tepi laut. Berikut ini adalah beberapa bentang alam hasil sedimentasi marine Arus pantai mengangkut material yang ada di sepanjang pantai. Jika terjadi perubahan arah, maka arus pantai akan tetap mengangkut material material ke laut yang dalam. Ketika material masuk ke laut yang dalam, terjadi pengendapan material. Setelah sekian lama, material yang terakumulasi itu akan tampak ke permukaan laut. Akumulasi material itu disebut spit. Jika arus pantai terus berlanjut, spit akan semakin panjang. b. Tombolo Tombolo merupakan daratan yang menghubungkan antara pulau utama dengan pulau di sekitarnya. Jadi tombolo merupakan kelanjutan dari spit yang memanjang ke pulau lain. Tombolo ini sering kali di jadikan sarana perhubungan darat bagi wisatawan untuk mengunjungi pulau lain yang terhubung dengan tombolo tersebut. c. Barrier beach penghalang pantai Penghalang pantai barrier beach adalah spit yang terbentuk melewati teluk dan menyerupai tanggul di pantai. d. Gosong Pasir Gosong pasir adalah endapan di tengah laut atau di muara sungai karena menurunnya daya angkut air sungai secara tiba-tiba. e. Nehrung lidah pasir Nehrung adalah bukit pasir yang panjang dan terdapat di dekat pantai. 4. Sedimentasi es Sedimentasi es atau glasial atau gletser adalah pengendapan suatu material pada suatu tempat oleh es. Berikut ini adalah beberapa bentang alam hasil sedimentasi es a. Bentang alam berbentuk U Bentang alam hasil pengendapan oleh gletser adalah bentuk lembah yang semula berbentuk V menjadi U. Pada saat musim semi tiba, terjadi pengikisan oleh gletser yang meluncur menuruni lembah. Batuan atau tanah hasil pengikisan juga menuruni lereng dan mengendap di lembah. Akibatnya, lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U. b. Osar endapan es yan berbentuk punggung yang sempit dan panjang. c. Kame endapan es yang berbentuk seperti dataran tinggi. d. Drumlin bukit – bukit kecil yang berbentuk bulat panjang, sebagian terbentuk oleh moraine dasar. e. Till plain dataran hasil pengendapan es. 2 Sedimentasi berdasarkan tempat pengendapannya Sedimentasi fluvial, yaitu materi – materi yang mengendap di sungai. Contoh oxbow lake danau tapal kuda, delta, dataran banjir, kipas alluvial, meander Sedimentasi terestris, yaitu materi – materi yang mengendap di darat. Contoh sund dunes Sedimentasi limnis, yaitu materi – materi yang mengendap di danau. Contoh tanah tuff Sedimentasi marine, yaitu materi – materi yang mengendap di laut. Contoh spit, barrier beach, tombolo, nehrung, gosong Sedimentasi glasial, yaitu meteri – materi yang mengendap di daerah es. Contoh lembah yang semula berbentuk V menjadi berbentuk U, osar, kame, drumlin, till plain C. DAMPAK SEDIMENTASI Dampak positif sedimentasi Munculnya bentang alam baru yang lebih indah Adanya tombolo, membantu kita menjangkau suatu pulau tanpa menggunakan kapal Adanya penghalang pantai, semakin mengurangi abrasi Dampak negatif sedimentasi Terjadinya pendangkalan pada sungai yang sangat beresiko terhadap banjir. Sumber Ginting, P. 2004. Geografi. Jakarta Erlangga Waluya, Bagja. 2009. Memahami Geografi SMA untuk Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Wardiyatmoko, K. 2013. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta Erlangga Demikian artikel tentang Sedimentasi Pengendapan meliputi Pengetian Sedimentasi, Jenis / Macam-macam Sedimentasi berdasarkan tenaga alam yang mengankut dan tempat pengendapannya lengkap beserta gambarnya. Semoga bermanfaat...
Sedimentasi merupakan proses pengendapan material batuan yang dibawa sebuah tenaga seperti angin atau air. Nantinya setelah batuan terkikis, maka hasil dari pengikisan tersebut akan hanyut terbawa air danau dan sungai yang kemudian bermuara ke sebuah kekuatan pengangkut mulai berkurang atau semakin lemah, maka material hasil dari pengikisan tersebut akan mengendap yang bisa terjadi di danau, sungai atau SedimentasiSedimentasi merupakan proses pemisahan antara campuran padatan dan cairan atau slurry menjadi cairan bening dan sludge yakni slurry yang jauh lebih pekat dalam hal konsentrasinya. Sedimentasi merupakan peristiwa berpisahnya suspensi secara mekanik menjadi 2 bagian yakni slurry serta merupakan bagian yang memiliki konsentrasi partikel terbesar dan supernatant merupakan bagian cairan bening pada suhu yang sama untuk mencegah pergeseran fluida akibat tersebut akan menggunakan proses gravitasi yakni dengan caa mendiamkan suspensi sampai membentuk endapan terpisah dari yang bening. Pemisahan tersebut bisa terjadi akibat gaya gravitasi pada butiran Penyebab SedimentasiSedimentasi atau pengedapan merupakan proses alam yang terjadi berulang ulang. Sesudah sekian lama, sedimentasi akan menghasilkan banyak bentukan dan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan sedimentasi terbentuk, sepertiTerdapat material seperti tanah, pasir atau debu yang kemudian akan menjadi bahan lingkungan pengendapan yang sesuai untuk darat, laut serta pengangkutan sumber material atau transportasi oleh air, es dan yang berlangsung akibat gaya berat material sedimen yang kemudian memaksa volume lapisan sedimen semakin adalah akibat dari kompaksi yang terjadi terus menerus dan semakin lama membuat sedimen Terjadinya SedimentasiSedimentasi adalah sebuah proses yang terjadi karena banyak faktor luar. Beberapa faktor tersebut adalah erosi, angkutan atau transportasi, pengendapan atau deposition serta compaction atau dilihat secara umum, proses sedimentasi bisa dibedakan menjadi dua jenis yakni proses sedimentasi geologis serta sedimentasi yang Sedimentasi Secara BiologisProses sedimentasi secara geologis adalah proses erosi tanah yang terjadi secara normal. Ini mengartikan jika proses pengendapan berlangsung masih pada batasan atau masih pada keseimbangan alam dari proses agradasi serta degradasi di perataan kulit muka buka karena adanya Sedimentasi yang DipercepatProses sedimentasi yang dipercepat adalah proses sedimentasi yang terjadi dalam waktu singkat. Proses sedimentasi ini menyimpang serta beda dari proses sedimentasi secara proses sedimentasi yang dipercepat ini bisa berdampak buruk seperti menjadi penyebab tanah tidak subur, bersifat merusak atau merugikan serta mengganggu keseimbangan pada alam. Proses sedimentasi dipercepat ini umumnya terjadi karena ulah manusia ketika mengolah ketika mengolah tanah kemudian menyebabkan erosi tanah terjadi serta tingkat sedimentasi tinggi. Hasil dari sedimentasi tersebut nantinya berbentuk batuan breksi serta batuan konglomerat yang mengendap tidak jauh dari SedimentasiSedimentasi terdiri dari beberapa jenis yakni sedimen fluvial, sedimen limnis dan juga sedimen marin serta beberapa jenis sedimen Sedimen FluvialJenis sedimentasi ini merupakan proses pengendapan hasil erosi di sungai yang kemudian membentuk sedimen fluvial yang menjadi salah satu faktor penghambat persebaran flora dan fauna. Hasil dari pengendapan pada sungai tersebut umumnya berbentuk pasir, batu giling, lumpur dan kerikil yang menutupi air fluvial tersebut umumnya akan digunakan sebagai bahan bangunan atau untuk aspal jalan. Banyak penduduk yang mempunyai mata pencaharian sebagai pengumpul kerikil, pasir atau batu dari hasil sedimen fluvial ini karena memiliki nilai Sedimen LimnisSedimen limnis merupakan salah satu jenis sedimen yang mengendap hasil dari erosi yang terjadi di danau kemudian membentuk sedimen limnis tersebut. Hasil dari pengendapan danau ini nantinya akan berbentuk delta, pasir, batu kerikil serta Sedimen MarinSedimen marin merupakan pengendapan hasil dari erosi yang banyak terjadi di laut. Pengendapan hasil dari erosi di laut ini nantinya akan membentuk sedimen marin. Salah satu bentuk dari sedimen marin adalah gumuk pasir atau sand pasir tersebut berasal dari pasir yang terangkat ke udara ketika ombak di pantai terpecah. Kemudian, pasir akan terbawa angin ke arah darah kemudian mengendap dan membentuk timbunan Sedimentasi AerisSedimentasi aeris adalah jenis sedimentasi yang pemindahan materialnya dibantu dengan kekuatan angin. Angin nantinya akan membawa beberapa material yang kemudian jatuh dan terjadi secara berulang sehingga muncul beberapa bentukan tertentu. Sedangkan jenis material yang dibawa biasanya berbentuk tanah Sedimentasi GletserSedimentasi gletser adalah sedimentasi yang pengangkutan mterialnya dilakukan kekuatan es atau gletser. Sedimentasi yang juga disebut dengan glasial ini terjadi akibat moraine yakni pasir, kerikil, pasir dan beberapa materi lain yang terbawa es atau gletser dan kemudian SedimentasiAda cukup banyak dampak yang bisa terjadi akibat sedimentasi. Beberapa dampak tersebut diantaranya adalah1. DeltaDampak pertama dari sedimentasi adalah terbentuknya delta. Delta ini bisa terbentuk pada muara sungai dengan laut yang dangkal dimana aliran sungai akan membawa banyak bahan dari delta umumnya sangat subur dan dari bentuk fisiknya, delta bisa memiliki bentuk seperti busur segitiga, kaki burung serta kapak. Lahan delta ini biasanya digunakan untuk peternakan, pertanian serta Tanggul AlamTanggul alam bisa terbentuk pada tepi sungai karena timbunan material yang terbawa oleh banjir. Material ini akan diendapkan pada kanan dan kiri sungai yang kemudian akan semakin tinggi dengan bentuk seperti MeanderMeander merupakan beberapa kelokan alur sunga yang bisa terbentuk akibat proses pengikisan serta pengendapan di bagian dalam atau luar lekukan sungai. Di bagian sungai dengan aliran deras akan terjadi sebuah pengikisan. Sedangkan di bagian sungai dengan aliran yang lambat akan terjadi pengendapan. Proses tersebut terjadi terus menerus hingga akhirnya meander bisa Danau Tapal Kuda atau Oxbow LakeDanau tapal kuda atau oxbow lake bisa terbentuk karena proses sedimentasi yang terjadi secara terus menerus pada meander sungai. Akibat dari proses pengendapan tersebut, material sedimen nantinya akan memotong alur sungai sehingga membuatnya menjadi lurus. Cekungan alur sungai yang terpotong tersebut, nantinya akan membentuk genangan air yang kemudian akan menjadi Gumuk PasirGumuk pasir bisa terbentuk dari hasil pengendapan yang disebabkan angin. Tiupan angin yang kuat di gurun atau pantai nantinya akan membentuk gumuk pasir. Gumuk pasir tersebut ada di sepanjang pantai barat Belanda yang kemudian dijadikan tanggul laut negara itu dan pada pantai Parangtritis Yogyakarta. Sedimentasi tersebut kemudian akan terlihat sangat indah sehingga sering dijadikan sebagai objek wisata.
PengertianGumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid kering. Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angina berhembus, hal ini karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. Gerakan gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun. Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk melintang transverse, sabit barchan, parabola parabolic, dan memanjang longitudinal dune. Secara global gumuk pasir merupakan bentuklahan bentukan asal proses angin aeolian. Bentuklahan bentukan asal proses ini dapat berkembang dengan baik apabila terpenuhi persyaratan sebagai berikut 1. Tersedia material berukuran pasir halus hingga kasar dalam jumlah yang banyak. 2. Adanya periode kering yang panjang dan tegas. 3. Adanya angin yang mampu mengangkut dan mengendapkan bahan pasir tersebut. 4. Gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain. Morfologi Secara garis besar, ada dua tipe gumuk pasir, yaitu free dunes terbentuk tanpa adanya suatu penghalang dan impedeed Dunes yang terbentuk karena adanya suatu tipe gumuk pasir Gumuk Pasir Tipe Barchan barchanoid dunes Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin. Gumuk Pasir Melintang transverse dune Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya berkurang. Gumuk Pasir Parabolik Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam. Gumuk Pasir Memanjang linear dune Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang. Gumuk Pasir Bintang star dune Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya. Tipe Impedeed Dunes a. Blowout Bentuk Terdapat penutup lahan misal vegetasi disekitar cekungan. Terbentuk karena deflasi local. b. Echo dunes Bagian tepi yang memanjang, terpisah dari topografi pembentukan akumulasi pada zone perputaran aliran angin karena zone penghalang. Aspek spatial keruangan Gumuk Pasir Parangtritis Gumuk pasir atau sand dune adalah bentukan yang terbentuk oleh akitivitas angin eolin. Angin yang membawa pasir dan kemudian mengendapkannya akan membentuk berbagai macam tipe bentuk gumuk pasir. Pada umumnya, gumuk pasir terbentuk pada daerah gurun, namun uniknya di Indonesia yang beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi memiliki bentukan gumuk pasir tersebut. Oleh karena itu, gumuk pasir yang terdapat di pantai selatan Jawa tersebut merupakan satu-satunya di Indonesia. Gumuk pasir di Parangtritis, Bantul, Yogyakarta. Memiliki satuan bentuk lahan Clif bukit terjal, terdapat gumuk pasir yang tebalnya 1-10 m berasal dari sedimentasi debu-debu halus. Terjadinya gumuk pasir dikarenakan tersedianya material pasir halus dalam jumlah yang banyak, pada periode yang panjang yang disertai angin yang mampu memindahkan dan mengendapkan bahan-bahan tersebut, dan karena gerakan angin tidak banyak terhalang oleh vegetasi pantai maka terbentuklah gumuk pasir. Terjadinya lahan ini berasal dari proses erosi. Erosi yang terjadi adalah erosi angin yang terbawa dari gunung merapi melalui sungai opak, kali oyo, yang kemudian di muarakan di laut/ pantai di pesisir yogyakarta. Materi batuannya berupa abu vulkanik. Sehingga tanah yang terbentuk tidak subur, yang berasal dari endapan gumuk pasir. Siklus hidrologi yang terjadi yaitu dengan drainase yang baik maka air hujan dapat meresap dengan cepat, sehingga air tidak tergenang. Penggunaan lahan yang sesuai dengan lahan ini adalah pariwisata dan pertanian yang dikhususkan pada sawah irigasi. Dan vegetasi yang sesuai antara lain rumput pantai, dan pandan laut, dll. Beberapa Pengaruh terbentuknya Gumuk Pasir di Pantai Parangtritis antara lain Pengaruh dari Gunung Merapi Material yang ada pada gumuk pasir di pantai selatan Jawa berasal dari Gunung Api Merapi dan gunung gunung api aktif lain yang ada di sekitarnya. Material berupa pasir dan material piroklastik lain yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi. Akibat proses erosi dan gerak massa bautan, material kemudian terbawa oleh aliran sungai, misalnya pada Kali Krasak, Kali Gendol, dan Kali Suci. Aliran sungai kemudian mengalirkan material tersebut hingga ke pantai selatan. Kekuatan angin sangat berpengaruh terhadap pembentukan gumuk pasir, karena kekuatan angin menentukan kemampuannya untuk membawa material yang berupa pasir baik melalui menggelinding rolling, merayap, melompat, maupun terbang. Karena adanya material pasir dalam jumlah banyak serta kekuatan angin yang besar, maka pasir akan membentuk berbagai tipe gumuk pasir, baik free dunes maupun impended dunes. .Pada pantai selatan jawa, angin bertiup dari arah tenggara, hal ini menyebabkan sungai-sungai pada pantai selatan membelok ke arah kiri jika dilihat dari Samudra Hindia. Selain itu, karena arah tiupan angin tersebut, maka gumuk pasir yang terbentuk menghadap ke arah datangnya angin. Citra daerah gumuk pasir parangtritis yang menunjukkan adanya pengaruh angin muson tenggara. Sumber 2008 Pengaruh Sungai. Pembentukan gumuk pasir pada pantai selatan dipengaruhi oleh adanya beberapa aliran sungai, yaitu Sungai Opak-Oyo pada bagian timur dan sungai Progo pada bagian barat. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa material dari Merapi terbawa oleh aliran sungai di sekitarnya, sungai-sungai tersebut kemudian menyatu membentuk orde sungai yang lebih besar hingga menyatu membentuk sungai Opak, Oyo, dan Progo. Setelah material pasir sampai ke laut, terdapat interverensi dari ombak laut sehingga material mengendap pada pantai selatan dan selanjutnya diterbangkan oleh angin. Pada pantai selatan Jawa, material tersebut tidak diendapkan pada bagian depan dari sungai yang pada akhirnya membentuk delta, hal ini disebabkan karena kuatnya arus dan gelombang laut pantai selatan serta arahnya yang berasal dari tenggara menyebabkan material terendapkan pada bagian barat sungai. Pengaruh Graben Bantul Zona selatan Jawa merupakan plato yang mirining ke arah selatan menuju Samudra Hindia dan di sebelah utara banyak tebing patahan. Sebagian plato ini telah banyak terkikis sehingga kehilangan bentuk platonya. Pada daerah Jawa Tengah dan DIY, sebagian daerah tersebut telah berubah menjadi dataran alluvial, Salah satunya adalah yang terjadi pada daerah bantul yang berupa graben. Graben adalah blok patahan yang mengalami penurunan diantara dua blok patahan yang naik yang disebut dengan horst. Pada bagian timur graben, terdapat Perbukitan Batur Agung, sedangkan pada bagian barat terdapat Perbukitan Manoreh. Akibat adanya patahan tersebut, maka batuan pada zona pertemuan kedua blok tersebut menjadi lemah sehingga mudah tererosi dan pada akhirnya membentuk sungai yang disebut dengan sungai patahan yang ditemui misalnya pada Sungai satu ciri sungai patahan yang diamati adalah adanya kelurusan sungai pada sepanjang garis patahan. Pantai ParangtritisAspek Sosio-Culture Pantai Parangtritis dan Sekitarnya Wilayah Pantai Parangtritis meliputi pantai Parangtritis dengan panorama alam yang ditonjolkan sebagai objek utama, Pantai parangkusumo dengan penonjolan objek budaya dan religius, serta Pantai depok dengan pariwisata kuliner yang dominan. Hal ini kemudian membentuk spatial synergism dan spatial association yang sangat baik. Spatial synergism adalah bentuk hubungan spatial keruangan antara beberapa ruang atau tempat sehingga menimbulkan statu manfaat yang lebih jira dibandingkan apabila setiap ruang itu berdiri sendiri. Dalam hal ini beberapa objek wisata yang berbeda dan menjadi satu paket wisata dalam satu wilayah yang dekat menyebabkan pantai parangtritis menjadi objek wisata yang lengkap sehingga lebih menarik untuk dikunjungi. Spatial association adalah bentuk hubungan spatial keruangan antara beberapa ruang atau tempat yang saling mendukung satu sama lain. Dalam hal ini keberadaan pantai depok menjadi pendukung pariwisata parangtritis dan sebaliknya. Pantai parangkusumo ini dikenal sebagai wisata budaya yang terkait dengan adanya tempat yang diyakinmi sebagai tempat bertemunya raja mataramn dengan Nyai Roro Kidul pada masa lampau. Selain itu ada pula tempat berupa makam dari Syeh Maulana Maghribi dan Syeh Belabelu yang juga menjadi tempat peziarahan. Penduduk utamanya bermatapencaharian di bidang jasa pariwisata baik perdagangan ataupun menyewakan penginapan. Permasalahan yang kemudian timbul di sini adalah maraknya praktek prostitusi. Hidrologi kawasan ini tidak cukup baik. Meskipun relatif dangkal, tetapi karena materi pasir memiliki kemampuan meloloskan air tinggi sehingga tidak ada aliran permukaan yang dapat di manfaatkan sebagai sumber air kecuali sungai Opak. Perkembangan pariwisata yang pesat dapat saja menyebabkan banyaknya air tanah yang diambil di daerah pesisir ini sehingga dapat menyebabkan intrusi air laut. Selain itu aktivitas ini juga menyebabkan semakin banyaknya limbah baik yang berupa sampah ataupun sisa hasil konsumsi manusia lainnya.
Pengertian SedimentasiSedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir sand dunes yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin. sedimentasi dapat dibedakan Sedimentasi air,misalnya terjadi di angin, biasanya disebut sedimentasi aeolisSedimentasi gletser, mengahasilkan drumlin, moraine, ketles dan esker. Hasil dari sedimentasi ini dapat berupa batuan breksi dan batuan konglomerat yang terendapkan tidak jauh dari sumbernya, batu pasir yang terendapkan lebih jauh dari batu breksi dan batuan konglomerat, serta lempung yang terendapkan jauh dari sumbernya. Sedimentasi yang dilakukan oleh air, angin, maupun gletser memiliki hasil yang berbeda. Tergantung dari lokasi materi itu berada. Selain batuan sedimen, sedimentasi juga salah satu penyebab terbentuknya permukaan bumi. Permukaan bumi yang memiliki banyak bentuk, akibat adanya pengendapan yang berlangsung lama. Hal ini menyebabkan setiap sedimentasi membentuk sesuatu yang unik, dan mempercantik bentuk permukaan bumi Baca Juga Pengertian Tanah Podsol Adalah Karakteristik, Proses Terbentuknya, Morfologi, Persebaran Tanah Podzol di Indonesia dan Pemanfaatan Tanah PodzolFaktor-Faktor Penyebab SedimentasiTerdapat material batuan, seperti pasir, tanah atau debu yang akan menjadi bahan sedimentasiTerdapat lingkungan pengendapan yang cocok baik di darat, laut dan transisiTerjadinya pengangkutan sumber material atau transportasi yang dilakukan oleh air, angin dan juga esAdanya perbedaan arus dan juga gaya sehingga pengendapan terjadiTerjadinya replacement atau penggantian dan juga rekristalisasi atau perubahan materialDiagenesis, yakni perubahan yang terjadi saat pengendapan berlangsung baik secara kimia ataupun secara fisikaKompaksi, merupakan akibat dari adanya gaya yang berat dari material sedimen yang memaksa volume lapisan sedimennya menjadi berkurangLithifikasi, merupakan akibat dari adanya kompaksi yang terus menerus sehingga lama kelamaan sedimen akan mengeras. Proses Sedimentasi Proses sedimentasi merupakan proses panjang yang dipengaruhi oleh kekuatan alam, seperti aliran sungai, hembusan angin, pencairan es dan gletser, serta faktor-faktor penyebab lain yang telah disebutkan diatas. a. Proses Sedimentasi Secara Geologis Pengendapaman secara geologis adalah proses pengikisan tanah yang bergerak secara umum. Proses ini terjadi secara alami dan berada pada tingkiatan egalisasi lapisan bumi sebagai dampak dari pelapukan. b. Proses Sedimentasi Dipercepat Pengendapan dipercepat adalah proses endapan secara geologis namun dalam waktu yang singkat. Proses pembentukan sedimen ini dapat mengganggu keseimbangan alam dan lingkungan karena terjadi akibat aktivitas manusia, misalnya kegiatan penambangan. Sedimentasi Berdasarkan Penyebabnyaberdasarkan penyebabnya, sedimentasi dapat diklasifikasikan ke dalam 3 jenis, yaitu sedimentasi akuatis, sedimentasi aeolis, dan sedimentasi marine. Sedimentasi Akuatissedimentasi akuatis juga sering disebut sedimentasi air sungai. Yang dimaksud dengan sedimentasi akuatis adalah pengendapan materi yang terbawa oleh air. Sedimentasi akuatis biasanya terjadi di dataran rendah dan sungai. Hasil dari sedimentasi akuatis adalah kipas alluvial atau dataran banjir. Sedimentasi Aeolissedimentasi aeolis sering disebut sebagai sedimentasi karena angin, lho. Sesuai dengan namanya, sedimentasi ini terjadi karena angin membawa bahan-bahan yang kemudian mengalami pengendapan. Dataran yang terbentuk dari proses sedimentasi aeolis adalah gumuk pasir. Sedimentasi Marinesedimentasi marine, atau yang juga sering disebut sebagai sedimentasi air laut, merupakan proses pengendapan material yang terjadi karena adanya material yang terbawa oleh gelombang air laut. Oleh karena itu, hasil dari sedimentasi marine antara lain adalah tumpukan karang dan tombolo. Sedimentasi berdasarkan Lokasi PengendapannyaBerdasrkan tempat pengendapannya, sedimentasi dapat dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu sedimen teristis, sedimen fluvial, sedimen limnis, sedimen marine, dan sedimen lakustris. Contoh Sedimentasi Sedimentasi pada Pengolahan Air Minum Aplikasi teori sedimentasi pada pengolahan air minum adalah pada perancangan bangunan prasedimentasi dan sedimentasi prasedimentasi merupakan bagian dari bangunan pengolahan air minum yang berfungsi untuk mengendapkan partikel diskret yang relatif mudah mengendap. Pengendapan dilakukan dalam bak berukuran besar diperkirakan dalam waktu 1 hingga 3 jam dalam aliran yang laminer untuk memberikan kesempatan lumpur mengendap tanpa terganggu oleh aliran. Pengendapan berlangsung secara gravitasi tanpa penambahan bahan kimia sedimentasi yang dipergunakan dalam aplikasi pada bak prasedimentasi adalah teori sedimentasi tipe I karena teori ini mengemukakan bahwa pengendapan partikel berlangsung secara individu masing-masing partikel, diskret dan tidak terjadi interaksi antar II Bak sedimentasi II merupakan bagian dari bangunan pengolahan air minum yang berfungsi untuk mengendapkan partikel hasil proses koagulasi-flokulasi yang relatif mudah mengendap karena telah menggabung menjadi partikel berukuran besar. Tetapi partikel ini mudah pecah dan kembali menjadi partikel koloid. Teori sedimentasi yang dipergunakan dalam aplikasi pada bak sedimentasi II adalah teori sedimentasi tipe II karena teori ini mengemukakan bahwa pengendapan partikel berlangsung akibat adanya interaksi antar pada Pengolahan Air LimbahAplikasi teori sedimentasi pada pengolahan air limbahGrit chamber Grit chamber merupakan bagian dari bangunan pengolahan air limbah yang berfungsi untuk mengendapkan partikel kasar/grit bersifat diskret yang relatif sangat mudah mengendap. Teori sedimentasi yang dipergunakan dalam aplikasi pada grit chamber adalah teori sedimentasi tipe I karena teori ini mengemukakan bahwa pengendapan partikel berlangsung secara individu masing-masing partikel, diskret dan tidak terjadi interaksi antar partikel. Prasedimentasi Bak prasedimentasi merupakan bagian dari bangunan pengolahan air limbah yang berfungsi untuk mengendapkan lumpur sebelum air limbah diolah secara biologis. Meskipun belum terjadi proses kimia misal koaguasi- flokulasi atau presipitasi, namun pengendapan di bak ini mengikuti pengendapan tipe II karena lumpur yang terdapat dalam air limbah tidak lagi bersifat diskret mengingat kandungan komponen lain dalam air limbah, sehingga telah terjadi proses presipitasi. Final clarifier Bak sedimentasi II final clarifier merupakan bagian dari bangunan pengolahan air limbah yang berfungsi untuk mengendapkan partikel lumpur hasil proses biologis disebut juga lumpur biomassa. Lumpur ini relatif sulit mengendap karena sebagian besar tersusun oleh bahan-bahan organik volatil. Teori sedimentasi yang dipergunakan dalam aplikasi pada bak sedimentasi II adalah teori sedimentasi tipe III dan IV karena pengendapan biomassa dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya pemampatan kompresi Baca Juga Pengertian Tanah Kapur Adalah Ciri - Ciri, Proses Terbentuknya, Kelebihan dan Kekurangan, Manfaat Tanah Kapur bagi Masyarakat dan Persebaran Tanah KapurDemikian Penjelasan Tentang Pengertian Sedimentasi Adalah Faktor-Faktor Penyebab, Jenis, Proses Sedimentasi, dan Contoh Sedimentasi . Jangan Lupa selalu kunjungi untuk mendapatkan Artikel Lainnya. TerimakasihPenelusuran yang terkait dengan Sedimentasipenyebab sedimentasidampak sedimentasicontoh sedimentasijurnal sedimentasisedimentasi pdfsedimentasi marinemacam macam sedimentasisedimentasi fluvial
sand dunes adalah hasil pengendapan dari proses